44 Tahun Mengabdi, BDI Surabaya Perkuat Sinergi Vokasi dan Hilirisasi Lewat Temu Teknis Industri

SURABAYA – Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak tenaga kerja industri yang unggul. Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-44, BDI Surabaya menyelenggarakan kegiatan strategis bertajuk “Temu Teknis Industri” pada Senin, 1 Desember 2025. Mengusung tema besar “Penguatan SDM Vokasi dan Hilirisasi Industri untuk Kemandirian Ekonomi Nasional,” acara ini menjadi momentum penting bagi BDI Surabaya untuk merefleksikan perjalanan panjangnya sekaligus merancang langkah konkret dalam mendukung agenda prioritas nasional di sektor perindustrian.

Kegiatan yang berlangsung di gedung BDI Surabaya ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang terdiri dari perwakilan perusahaan mitra serta berbagai instansi terkait. Antusiasme para peserta mencerminkan tingginya kebutuhan sektor industri terhadap sinkronisasi antara dunia pendidikan dan pelatihan vokasi dengan kebutuhan riil di lapangan. Forum ini didesain tidak hanya sebagai ajang seremonial ulang tahun, melainkan sebagai wadah diskusi teknis untuk membedah tantangan dan peluang industri manufaktur di masa depan.

Guna memberikan pandangan yang holistik, BDI Surabaya menghadirkan tiga narasumber kompeten yang merepresentasikan konsep Triple Helix, yakni unsur pemerintah, akademisi, dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Ketiga narasumber tersebut memaparkan perspektif strategis mengenai pentingnya integrasi antara kebijakan regulasi, kurikulum pendidikan vokasi yang adaptif, serta kebutuhan praktis dunia usaha. Diskusi yang terbangun menyoroti bagaimana percepatan hilirisasi industri tidak akan sukses tanpa didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi spesifik.

Dalam pemaparannya, fokus utama diarahkan pada strategi penguatan kompetensi vokasi yang harus berjalan beriringan dengan peta jalan hilirisasi industri nasional. Para narasumber sepakat bahwa kemandirian ekonomi nasional hanya dapat tercapai jika industri dalam negeri mampu mengolah bahan mentah menjadi barang bernilai tambah tinggi, yang mana proses tersebut mutlak membutuhkan tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, peran BDI Surabaya sebagai lembaga pelatihan menjadi sangat vital sebagai jembatan link and match antara pencari kerja dan industri.

Melalui kegiatan Temu Teknis Industri ini, BDI Surabaya secara khusus berharap dapat membuka dan memperluas peluang kolaborasi dengan lebih banyak mitra usaha industri. Kolaborasi yang erat diharapkan mampu memperkuat ekosistem pelatihan yang lebih responsif terhadap perubahan teknologi dan pasar. Dengan demikian, program pelatihan yang disusun BDI Surabaya tidak hanya berhenti pada sertifikasi, tetapi juga memastikan penempatan tenaga kerja yang efektif dan sesuai dengan standar industri.

Sebagai penutup rangkaian acara, BDI Surabaya menegaskan visinya untuk terus berinovasi di usianya yang ke-44. Dengan sinergi yang semakin kuat antara balai diklat dan sektor swasta, BDI Surabaya optimistis mampu melahirkan tenaga kerja industri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berdaya saing global. Langkah ini diharapkan menjadi kontribusi nyata BDI Surabaya dalam memperkokoh fondasi ekonomi bangsa melalui sektor perindustrian yang tangguh dan mandiri.

Tinggalkan Balasan