
Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya merasa terhormat dapat mewakili Indonesia dalam kegiatan South-South and Triangular Cooperation on Inclusive Economic Empowerment (SSTC IEE) yang berlangsung di Yogyakarta pada 25–29 November 2025. Program internasional ini mempertemukan Indonesia, Yordania, dan Jerman dalam upaya memperkuat inisiatif pemberdayaan ekonomi yang inklusif bagi penyandang disabilitas.
Selama lima hari penyelenggaraan, peserta dari berbagai negara berbagi praktik baik, kisah nyata, serta pengalaman implementasi program pemberdayaan ekonomi. Pertemuan ini menjadi ruang pembelajaran yang kaya, di mana pendekatan lokal dan inisiatif berbasis komunitas memberi inspirasi untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih terbuka dan berkeadilan.
Kehadiran BDI Surabaya sebagai delegasi Indonesia menunjukkan peran aktif lembaga ini dalam membangun pelatihan inklusif yang berkelanjutan. Melalui dialog dan pertukaran gagasan, BDI Surabaya memperkuat komitmennya untuk terus mengembangkan model pelatihan yang mampu menjangkau penyandang disabilitas dan memberikan kesempatan yang setara.

Sebagai pelaksana Program Dikarya, BDI Surabaya memanfaatkan momentum SSTC IEE untuk memperkuat sinergi di tingkat nasional maupun internasional. Program Dikarya telah menjadi salah satu inisiatif unggulan dalam mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui pelatihan yang adaptif, aplikatif, dan terstandar.
BDI Surabaya juga menyampaikan keterbukaannya untuk membangun kolaborasi lanjutan dengan perusahaan, lembaga pemerintah, maupun organisasi masyarakat sipil. Sinergi multipihak diyakini sebagai kunci dalam menciptakan ekosistem pelatihan yang inklusif, sekaligus memastikan keberlanjutan upaya pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas.
BDI Surabaya menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sekretariat Negara, GIZ, serta Dewan Tinggi Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang telah memimpin kerja sama ini. Dukungan para mitra strategis tersebut menjadi fondasi penting bagi keberhasilan program kerja sama internasional dan semakin memperkuat upaya Indonesia dalam memajukan pemberdayaan ekonomi inklusif.
