
Surabaya, 23 Juni – Pembangunan industri Indonesia tidak hanya bertumpu pada investasi dan teknologi, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia. Kementerian Perindustrian melalui Rencana Induk Pembangunanlndustri Nasional (RIPIN) menargetkan Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2035. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan upaya bersama yang konsisten dan terstruktur dalam membangun SDM industri yang terampil, adaptif terhadap teknologi, dan mampu menjawab tantangan global.
Sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi kunci dalam memperluas jangkauan program pelatihan dan pengembangan SDM ke wilayah wilayah potensial. Kolaborasi lintas institusi ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan komitmen mendorong perkembangan industri kecil dan menengah yang inklusif dan berkelanjutan.
Sejalan dengan komitmen Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) dalam mencetak SDM industri yang kompeten, Balai Diklat Industri (BDI) Surabaya menyelenggarakan Pelatihan Jahit Busana yang merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik dan Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet dan Plastik (BBSPJIKKP) Yogyakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil di sektor garmen dengan dukungan pembiayaan penuh dari Diskoperindag Kabupaten Gresik.
Pelatihan berlangsung selama 6 hari melalui dua tahap pelaksanaan. Tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 23-25 Juni 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang, sedangkan tahap kedua akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 Juli 2025 dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang. Seluruh peserta pelatihan berasal dari Kabupaten Gresik dan akan dibekali keterampilan jahit busana sesuai dengan kebutuhan riil dunia industri di wilayah tersebut.

Kepala BDI Surabaya, Ibu Zya Labiba, dalam laporannya menyampaikan “Kami berharap kolaborasi antar instansi pemerintah seperti ini dapat diperkuat dan diperluas dengan melibatkan dinas dari daerah lainnya dalam meningkatkan kompetensi SDM industri di berbagai wilayah. Pelatihan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah daerah untuk membangun ekosistem industri yang kuat dan berdaya saing,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik, Darmawan, menambahkan bahwa program ini merupakan investasi jangka panjang untuk mengembangkan sektor industri di wilayahnya.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap dapat mencetak tenaga kerja terampil yang siap berkontribusi dalam pengembangan industri garmen di Kabupaten Gresik. Kami sangat berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam proses bisnis nyata, bahkan berpotensi menjadi pengusaha yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain,” ujarnya.
Acara pembukaan pelatihan ini ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Gresik bersama Kepala BDI Surabaya. Kegiatan ini juga dihadiri dan disaksikan oleh PT. Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BMKS) JIIPE Gresik, menunjukkan dukungan sektor swasta terhadap program pengembangan SDM industri.

Diharapkan program-program serupa dapat diperluas ke daerah-daerah lain untuk memperkuat ekosistem industri nasional dan mendukung tercapainya target RIPIN 2035, sehingga Indonesia dapat menjadi negara industri yang tangguh dan berdaya saing global. Kabupaten Gresik yang dikenal sebagai Kota Industri dengan Kawasan Ekonomi Khususnya ditetapkan sebagai Kabupaten Penyangga bagi 7 Kabupaten sekitar.
Kabupaten Gresik diharapkan dapat memfasilitasi K-UMKM di Kabupaten Gresik dan 7 kabupaten penyangga tersebut untuk memberikan pendidikan dan pelatihan K-UMKM sehingga dapat mempercepat transformasi K-UMKM menjadi lebih adaptif dan siap bersaing di pasar yang lebih luas, serta mendukung terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur khususnya Kabupaten Gresik.
