BDI Surabaya Sukses Berpartisipasi Dalam Gelaran Industrial Festival 2024 Kemenperin di Surabaya

Surabaya Jumat, 6 Desember 2024, Kementerian Perindustrian telah usai menggelar Industrial Festival 2024 yang ketiga pada 4-5 Desember 2024. Kegiatan yang dipusatkan di Dyandra Convention Center Surabaya ini menghadirkan berbagai talk showworkshop dan coaching clinicmini expo, juga factory tour dengan target audiens utama mahasiswa dan generasi muda di Surabaya dan sekitarnya.

Setelah sebelumnya sukses menggelar Industrial Festival di Tangerang pada September 2024 serta di Jakarta pada Oktober 2024, Kementerian Perindustrian memilih Surabaya sebagai lokasi penyelenggaraan Industrial Festival ketiga. Alasannya, Surabaya merupakan salah satu pusat ekonomi dan industri terbesar di Indonesia dengan sektor manufaktur yang berkembang pesat. Terlebih, di kota ini terdapat 27 perguruan tinggi terbaik (Edurank 2023), dengan populasi Z Generation atau Gen Z terbesar kedua di Indonesia (dataindonesia.id). Sehingga, diharapkan gelaran Industrial Festival dapat memberikan dampak yang baik bagi generasi muda di Surabaya.

“Kami bangga dengan antusiasme generasi muda Surabaya dalam mengikuti berbagai kegiatan yang ditawarkan dalam Industrial Festival. Ini merupakan salah satu indikasi mulai terbentuknya engagement antara dunia industri dengan generasi muda, yang kami harapkan bisa menjadi para industrialis Indonesia di masa depan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Jumat (6/12).

Antusiasme generasi muda Surabaya pada Industrial Festival nampak pada sesi Kuliah Umum dengan tema “Are You Fit for the Future?” oleh Menteri Perindustrian Rabu (4/12) lalu. Sekitar 1.100 mahasiswa dan berbagai komunitas yang didominasi generasi muda mengikuti sesi tersebut. Beberapa peserta juga nampak berinteraksi dengan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan sektor industri di masa mendatang serta skill yang dibutuhkan untuk menjadi SDM kompeten.

Selain Kuliah Umum Bersama Menperin, lebih dari 2.500 audiens mengikuti serangkaian talk show community engagement yang menghadirkan praktisi, komunitas, dan influencer untuk bersama-sama membahas isu seputar kompetensi diri, pendidikan, keterampilan, dan kewirausahaan.

Terdapat delapan sesi talk show community engagement yang dihadirkan, meliputi sesi “Join the Digital Frenzy” dengan narasumber Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto, founder @youngtrepreneur.id Oraldo Emeraldi, dan content creator Kadafi Devayana. Sesi tersebut membahas peluang bisnis dan profesi yang bisa dimanfaatkan oleh GenZ di era digital serta tips dan trik dalam digitalisasi bisnis.

Selanjutnya, sesi “Halal Industry: The Promising Future” menghadirkan Redha T Ardias dari PT Sila Agri Inovasi dan founder Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono untuk membagikan pengalaman sebagai para pengusaha muda di sektor industri halal. Sebagai growing sector, industri halal menjanjikan peluang bisnis serta pilihan karir di masa mendatang kepada Gen Z.

Sesi talk show selanjutnya adalah “Embracing Human Values in the Era of Artificial Intelligence (AI)” dengan CEO Bardi Smarthome Ryan Tallulah dan AI trainer Monica Giovani sebagai para narasumber. Sesi ini membahas lebih mendalam mengenai AI dan pemanfaatan serta peluang pengembangannya.

Di sesi “Hacking Personal Branding”, para narasumber Audrey Maximilian (Co-founder Riliv), Ajeng Asmarandhany (career coach), dan Natsha Keniraras (Finalis Miss Indonesia) membagikan saran dan tips untuk membentuk personal branding agar siap menghadapi dunia kerja melalui soft skill seperti public speaking, membuat curriculum vitae (CV) yang baik dan benar, grooming, dan juga menjaga kesehatan mental.

Sementara, pada sesi “Unleash Nextgen’s Potential, Shape the Future”, Annisa Thabina dari Jobstreet dan Anindytha Arsa selaku sociopreneur membahas keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia industri, baik saat kini maupun di masa mendatang. Tidak ketinggalan, keduanya juga berbagi mengenai peluang karir di industri masa depan.

Kolaborasi menjadi modal dan kunci penting dalam mengembangkan bisnis. Melalui sesi “Building Resilience through Collaboration”, founder jenama pakaian Tenue De Attire Samuel Reynaldo serta founder Fashionista & YORRI Yessie Natassia menyampaikan kisah sukses dalam membangun ketahanan bisnis dalam menghadapi tantangan dunia industri melalui peluang kolaborasi dan networking.

Sesi talk show terakhir yang tak kalah pentingnya bertema “Greentech: Sustainability for Better Future”, membahas bisnis dengan prinsip berkelanjutan dan inovasi ramah lingkungan yang semakin diminati, terutama di kalangan Gen Z. Sesi ini menghadirkan Bintang Gantyna, founder Trash Smith yang memproses limbah plastik menjadi berbagai produk serta Fahmi Fahrizal Mufti yang mewakili perusahaan industri air minum dalam kemasan PT Tirta Fresindo Jaya.

Antusiasme generasi muda juga terlihat dalam keikusertaan 270 peserta pada sembilan workshop yang bertujuan meningkatkan keterampilan dalam bekerja dan berbisnis. Kemenperin menghadirkan workshop Pemasaran Melalui Media Sosial, workshop Cara Menghitung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Cara Pendaftaran di e-Katalog, workshop Business Model Canvas, serta workshop Pengembangan Mobile Game. Juga diselenggarakan workshop Penggunaan AI dalam Bisnis, workshop Video Creator, Pelatihan Pembuatan Sandal Kulit, workshop Simple Dashboard & Monitoring Pertumbuhan Bisnis, serta workshop Foto Produk.

Seluruh sesi workshop tersebut menghadirkan para praktisi dan pelatih dengan skill mumpuni di bidangnya untuk memberikan pengalaman dan wawasan baru, baik kepada para mahasiswa yang sedang menggali minat dan potensi, maupun yang telah mulai mengembangkan bisnisnya.

Industrial Festival juga menggelar mini expo yang diisi dengan 60 booth, memamerkan produk-produk dari tenant inkubator bisnis Balai Diklat Industri (BDI) Kemenperin, juga produk dalam negeri ber-TKDN dan produk industri halal. Mini expo juga bertujuan mempertemukan tenant inkubator bisnis dengan potential buyer.

Selain itu, juga diselenggarakan Forum Komunikasi Halal yang dihadiri 150 peserta yang merupakan pembina industri halal di wilayah Jawa Timur serta para pelaku industri halal.

Tinggalkan Balasan