Salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Program P3DN) merupakan hasil kolaborasi dari seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha, serta pihak swasta yang terus merealisasikan pembelian produk dalam negeri pada pengadaan barang jasa. Hal ini tidak terlepas dari implementasi Program P3DN yang terus dipertegas mulai dari tahapan perencanaan, sehingga kebutuhan pengadaan dapat benar-benar dipenuhi oleh industri dalam negeri.
Untuk itulah, Kementerian Perindustrian kembali melaksanakan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri (PDN) pada tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan pada 4-7 Maret 2024, di The Meru Sanur, Bali. Pada kesempatan ini, Kemenperin bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk menjembatani bertemunya pemilik anggaran dan perusahaan industri dalam negeri secara langsung.
“Business Matching ini diharapkan dapat mendorong realisasi pembelanjaan PDN, terutama yang telah memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto di Jakarta, Jumat (1/3).
Eko menyampaikan, Kemenperin konsisten selama tiga tahun berturut-turut menjadi pionir dalam pelaksanaan Business Matching untuk mendorong naiknya komitmen penggunaan produk dalam negeri. Untuk pelaksanaan di tahun 2024, Business Matching Belanja PDN dikemas dalam konsep one stop event, menghadirkan lima kegiatan utama, yaitu Desk Business Matching, Penganugerahan Penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pameran Produk Dalam Negeri, Talkshow Akselerasi Sertifikasi TKDN, serta Pojok Konsultasi untuk memberikan informasi menyeluruh kepada peserta yang hadir. “Besar harapan kami, mengulang penyelenggaraan Business Matching sebelumnya, Bapak Presiden akan berkenan hadir pada pelaksanaan BM 2024,” kata Sekjen.
Desk Business Matching merupakan ruh utama dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan ini. Di sini, akan dipertemukan data kebutuhan produk dalam negeri dengan produsen yang telah tercatat dalam databse Kemenperin. Perkembangan hasil Desk Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri Tahun 2024 dapat diakses melalui http://bm2024.kemenperin.go.id.
Penghargaan Produk Dalam Negeri Tahun 2024 dilaksanakan untuk memberikan apresiasi kepada dua pihak yang memiliki peran besar dalam keberhasilan Program P3DN, yakni dari sisi pengguna dan produsen produk dalam negeri. Terdapat sejumlah kategori penghargaan yang diberikan, baik kepada Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, BUMN, serta produsen industri kecil, menengah, dan besar.
Adapun Pameran Produk Dalam Negeri akan berlangsung selama pelaksanaan kegiatan Business Matching. Pameran diikuti oleh PDN yang telah bersertifikat TKDN dari sektor Industri Agro, Industri Kimia Hulu dan Farmasi, Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, serta Industri Kecil dan Menengah dan Aneka. Selain itu, Kemendikbudristek juga akan menampilkan produk-produk dalam negeri dari sektor binaannya. Secara khusus, juga akan disediakan showcase produk dalam negeri yang mendukung pembangunan Ibu Kota Negara.
Talkshow Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri akan mengangkat tema “Akselerasi Sertifikasi TKDN.” Talkshow akan membahas isu khusus dalam penerapan ketentuan P3DN serta meningkatkan pemahaman dan kompetensi bagi pelaku pengadaan barang/jasa untuk mendukung pembelanjaan produk dalam negeri bersertifikat TKDN di instansinya masing-masing. Dalam talkshow, akan dibahas beberapa topik, antara lain tata cara penghitungan TKDN barang, jasa, dan paket pekerjaan konstruksi, serta digitalisasi tata cara penerbitan sertifikat TKDN.
Penyelenggara juga menyediakan Pojok Konsultasi bagi para peserta kegiatan yang membutuhkan penjelasan teknis terkait dengan pelaksanaan perencanaan, pengadaan, pengawasan, sertifikasi TKDN, sertifikasi TKDN IK, atau konsultasi lainnya.
Peserta Business Matching Belanja PDN 2024 ditargetkan mencapai 5.000 peserta, terdiri atas perwakilan 85 Kementerian/Lembaga, 552 Pemerintah Daerah, dan perwakilan dari 23 BUMN. Business Matching juga diikuti produsen dalam negeri yang terdiri atas lebih dari 200 perusahaan yang tergabung dalam 177 asosiasi industri, media massa, serta kepala instansi dan kepala daerah pada saat penutupan dan penyerahan penghargaan.