Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar diklat 3in1 berbasis kompetensi, untuk menyiapkan tenaga kerja industri berkompeten, sebagai langkah menekan pengangguran.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penyelenggaraan diklat 3in1 ini untuk penyerapan tenaga kerja sekaligus pengurangan jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri serta menjadi salah satu cara menanggulangi dampak Pandemi Covid-19.
Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang dengan tersedianya tenaga kerja industri yang berkompeten, daya guna industri bisa kembali meningkat. Bahkan para penyandang disabilitas juga mendapatkan diklat sebagai calon tenaga kerja untuk berbagai sektor industri di Indonesia.
“Hal ini menunjukkan negara hadir untuk seluruh elemen masyarakat dan Kementerian Perindustrian selalu mendorong industri yang ramah bagi penyandang disabilitas,” ungkap Agus dalam pembukaan diklat 3in1 secara virtual, seperti siaran pers yang diterima redaksi, Rabu (24/3/2021).
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang menyebut, diklat ini diharapkan mampu menjawab ramalan salah satu lembaga internasional yang menyajikan data bakal ada gap 2,5 juta pekerja terampil di Indonesia pada Tahun 2024.
Sementara Kepala BPSDMI Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan menjelaskan, diklat 3in1 yang dibuka hari ini diselenggarakan serentak oleh 7 Balai Diklat Industri (BDI) bagi peserta yang akan ditempatkan bekerja di berbagai sektor industri.
Katanya, penyelenggaraan diklat 3in1 kali ini diikuti 6.448 orang peserta, dari 16 provinsi dan 70 kabupaten/kota. Juga melibatkan 83 industri dan 32 dinas dari kabupaten dan kota.
7 BDI yang menggelar diklat 3in1 mulai hari ini adalah:
1. Diklat operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit, operator produksi olahan makanan dan operator material handling di BDI Medan, diikuti 950 orang.
2. Diklat operator junior custom made wanita, pembuatan tenun datar dengan alat tenun, pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan dan batik tulis di BDI Padang untuk 530 peserta.
3. Diklat operator mesin industri garmen, operator tekstil, dan supervisor garmen di BDI Jakarta dengan peserta sebanyak 980 orang.
4. Diklat operator jahit upper alas kaki, assembling alas kaki, operator jahit karung jumbo plastik, operator looming plastik, upskilling jahit karung jumbo, upskilling looming plastik dan finishing furniture di BDI Yogyakarta dengan 1.705 peserta.
5. Diklat operator garmen, quality control garmen, telematika dan pengelasan di BDI Surabaya dengan peserta 1.075 orang.
6. Diklat animasi, desain grafis, desain produk kreatif, barista dan digital marketing di BDI Denpasar, peserta sebanyak 558 orang.
7. Diklat desain kemasan produk pangan, aneka olahan ikan, aneka olahan cokelat, barista dan pengolahan ikan tuna segar di BDI Makassar denga peserta sebanyak 650 orang.