Mewabahnya virus corona yang kini disebut juga covid19 di Indonesia membuat pemerintah pusat menetapkan sebagai bencana nasional non alam. Disamping itu Jawa timur khususnya kota Surabaya juga telah ditetapakn sebagai zona merah tanggap bencana virus covid19 yang mana jumlah pasien dan orang yang dinyatakan positif mengidap covid19 per tanggal 22 Maret 2020 sudah mencapai puluhan orang. Dengan melihat perkembangan virus covid19 yang sudah tingkat siaga di kota pahlawan ini, untuk itu BDI Surabaya dalam hal ini melakukan berbagai tindakan preventive pencegahan. (www.speedclean.com)
Berbagai upaya tersebut diantaranya adalah membuat dan memasang banner dan poster ajakan pencegahan penyebaran virus corona yang ditempatkan ditempat strategis agar bisa dilihat dan dipatuhi oleh setiap pegawai, tamu maupun peserta diklat. Yang kedua mempersiapkan dan memasang hand sanitizier yang ditempatkan diberbagai tempat dan diberi petunjuk penggunaan agar seluruh pegawai dapat membiasakan diri mencuci tangan dan hidup bersih dan sehat. Selain itu pihak BDI Surabaya juga memyemprotkan disinfectant ke seluruh ruangan dan kantor BDI Surabaya dan juga worksop diklat agar membunuh kuman, bakteri dan virus yang mungkin menempel di berbagai peralatan yang ada di BDI Surabaya.
Untuk pegawai sendiri sudah ada arahan dari kementerian pusat untuk melaksanakan Work From Home dan melakukan piket bergantian serta selalu mengkampayekan social distancing dan stay at home bersama keluarga agar bersama-sama menjaga kesehatan seluruh pegawai dan staff. Sedangkan bagi peserta diklat setiap hari dilakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk kelas dan workshop dan diberikan masker setiap hari serta dilakukan kampaye hidup sehat dan bersih. Sesuai edaran dari kementerian pusat maka berbagai kegiatan perkantoran dan diklat akhirnya terpaksa harus diundur sementara waktu demi manjaga agar wabah ini segera berakhir dan semoga Indonesia bisa melalui bencana wabah covid19 ini dengan baik dan keadaan segera pulih kembali.
(oleh:M.Nurdiansyah)