JAKARTA, KOMPAS.com – Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyebutkan besarnya impor bahan baku menunjukkan lemahnya industri bahan baku nasional.
“Indonesia lemah dalam industri bahan baku, baik bahan obat-obatan, baik bahan baku lainnya, ” jelas Hatta, di Jakarta, Senin ( 18/4/2011 ). Terkait hal ini pemerintah akan berupaya untuk mengembangkan industri bahan baku nasional sesegera mungkin.
Hatta menilai, pengembangan industri bahan baku bisa melindungi dan membangun industri turunannya, sehingga tidak perlu lagi mengimpor bahan baku dalam jumlah yang terus membesar. “Tadi laporannya ada defisit itu adalah masalah bahan baku,” jelasnya.
Mengenai pembangunan industri bahan baku, Hatta menyerahkan kepada Kementrian Perindustrian untuk menyusun rencana kerjanya. Dan, terkait dengan kebutuhan investasi yang diperkirakan cukup besar, ia pun menuturkan agar bisa bekerjasama dengan investor asing dengan baik.
Menteri Perindustrian MS Hidayat pun menyebutkan akan menyiapkan perangkat peraturan di level menteri untuk mengatur investor dalam pembangunan industri bahan baku.
Hal yang sama mengenai proporsi impor bahan baku yang besar dari China juga diakui oleh Kementrian Keuangan, khususnya Badan Kebijakan Fiskal. “Perkembangan impor dari China terus meningkat. Dan, kalau kita lihat komposisinya kebanyakan impor dari China memang sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah karena itu adalah dalam bentuk bahan baku dan penolong,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro, di Jakarta, Kamis ( 14/4/2011 ) lalu.
Karena proporsi bahan baku yang besar inilah, maka Bambang pun menilai impor dari China tidak mengganggu industri domestik, kecuali untuk industri bahan baku yang sejenis.
Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/04/18/14294559/Hatta.Industri.Bahan.Baku.Nasional.Lemah