Dengan pengumuman Intel tentang Larabee dan berita besar lainnya yang akan datang dari Nvidia dalam dua minggu ke depan, AMD berada dalam tekanan dalam menyaingi rival-rivalnya. AMD mengubah strategi GPGU-nya (General-Purpose computation on GPU) dengan menggelar GPG CTO Technology Day dan mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan platform Close-To-Metal dan beralih ke OpenCL. Dalam pidatonya di GPG CTO Technology Day yang diselenggarakan di ibukota Iceland, Raja Koduri, CTO dari AMD GPG (ex-ATI), mengumumkan bahwa AMD percaya bahwa masa kejayaan solusi perangkat lunak tertutup seperti Close-To-Metal AMD dan CUDA dari Nvidia telah lewat. Oleh karena itu, AMD akan mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan DirectX 11 Computational Shaders, bahasa OpenCL GPGPU dan hanya menitik beratkan pada solusi terstandarisasi. Koduri membahas beberapa kemajuan GPGPU yang telah dicapai oleh beberapa perusahaan seperti CyberLink, PeakStream (yang kini menjadi milik Google), RapidMind, RogueWave, CAPS, ImageScan, Telenetics, Neurda dan lainnya. Banyak perusahaan telah menawarkan produk dengan akselerasi GPGPU ke pasar, tetapi produk AMD sepertinya akan sedikit berbeda di mana produk mereka akan disejajarkan dengan DirectX11 dan OpenCL. Koduri mengatakan bahwa produk pertama mereka yang akan menggambarkan strategi baru AMD ini akan diluncurkan di kuartal pertama tahun depan. AMD juga saat ini sedang berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan APU (Accelerated Processing Unit), yang debutnya dijadwalkan untuk pertengahan tahun depan. Keputusan untuk beralih ke OpenCL mungkin akan menjadi langkah penting bagi AMD untuk bersaing dengan produk cGPU dan GPGPU dari Intel dan Nvidia yang saat ini terus menjadi berita utama di mana-mana. OpenCL banyak dianggap sebagai solusi dari pemrograman GPGPU yang dapat menjembatani Nvidia, Intel, AMD dan produk lainnya dan setiap harinya kita mendengar semakin banyaknya pengembang yang meminta dukungan untuk OpenCL. (lifetimesmilesbellevue.com) |