TEMPO Interaktif, Jakarta: Saham produsen mobil Amerika General Motors jatuh tajam menyusul sebuah laporan yang menyatakan pemerintah Amerika menginginkan perusahaan itu memulai proses pemailitan pada 1 Juni.
The New York Times mengatakan Departemen Keuangan menginginkan reorganisasi yang diarahkan pengadilan, namun perusahaan itu menginginkan reorganisasi tanpa pergi ke pengadilan.
Saham perusahaan itu menurun 17,6 persen menjadi US$ 1,68 dalam perdagangan pagi di New York.
Pada tanggal 30 Maret, pemerintah Amerika memberi GM 60 hari untuk mengembangkan rencana restrukturisasi baru dan mendapatkan bantuan negara lebih lanjut.
Gedung Putih yang telah memberikan perusahaan itu US$ 13,4 miliar dana publik untuk mencegahnya dari kebangkrutan, namun bantuan tambahan mengharuskan perusahaan itu memenuhi aturan yang lebih ketat.
GM tidak sendirian. Chrysler diberi waktu 30 hari untuk mengajukan rencana baru untuk pemulihan mulai 30 Maret.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang baru-baru ini memerintahkan penghentian Chief GM Rick Wagoner, menyatakan bahwa perlindungan kepailitan dapat membantu proses restrukturisasi.
Menurut Wall Street Journal, kreditor mengkhawatirkan hak-hak mereka dibatasi dan khawatir bahwa proses kepailitan merupakan tahap terakhir sebelum bangkrut.
“Beberapa pemilik saham khawatir reorganisasi GM serupa dengan yang terjadi ketika Lehman Brothers mengajukan perlindungan kepailitan,” kata koran itu.
Bank investasi Lehman Brothers, yang menjadi pendukung lembaga Wall Street, dibiarkan bangkrut daripada ditalangi pemerintah.