TEMPO Interaktif, Geneva:International Air Transport Association (IATA) menyatakan kerugian industri penerbangan pada 2009 meningkat menjadi US$ 4,7 miliar. Kerugian tersebut akibta krisis ekonomi global yang memburuk. Perkiraan kerugian tersebut meningkat dari US$ 2,5 miliar ketika asosiasi penerbangan internasional itu melansir pada Desember lalu.
Menurut Direktur Jenderal IATA Giovanni Bisignani, penurunan tajam terjadi pada rute perjalanan utama dan kargo. “Industri penerbangan saat ini sangat suram,” katanya seperti dikutip <I>AFP</I>, Selasa (24/3). Kegiatan penerbangan, kata dia, memburuk sejak terjadinya pelemahan ekonomi global.
Bisignani menyatakan, kegiatan industri penerbangan diperkirakan akan mengalami penurunan sampai akhir tahun. “Diharapkan pemulihan industri penerbangan terjadi pada 2010,” katanya. Diperkirakan permintaan penerbangan masih akan turun dengan penurunan penumpang 5,7 persen sampai akhir tahun. Penerbangan di Asia Pasifik diperkirakan mengalami kerugian terbesar sekitar US$ 1,7 miliar atau anjlok 6,8 persen, disusul Eropa US$ 1 miliar dan Timur Tengah sebesar US$ 900 juta.