TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia mencatat sekitar 57 persen utang yang dimiliki pihak swasta yang jatuh tempo tahun ini berasal dari perusahaan swasta asing dan campuran. Tahun ini US$ 22,5 miliar utang akan jatuh tempo.
Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono mengatakan utang-utang itu kemungkinan bisa dilunasi karena sebagian besar milik swasta asing. “Pembayaran utang perusahaan swasta, seperti Korea, Meksiko, dan Amerika Latin, kesulitannya lebih besar karena perusahaan yang terafiliasi asing lebih kecil dibandingkan Indonesia,” kata Hartadi di gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat (20/3).
Hartadi sebelumnya mengungkapkan total utang swasta jatuh tempo pada 2009 sebesar US$ 22,6 miliar yang berasal dari utang jangka pendek sebesar US $17,4 miliar dan perkiraan trade financing sebesar US$ 5,2 miliar. Dari US$ 17,4 miliar, sekitar 31 persen berasal dari perusahaan induk dan afiliasi.